
09 May Mudik Lebaran Selamat Sampai Tujuan, 5 Hal ini Harus Dihindari
AHASS HTML – Mudik Lebaran. Sebentar lagi umat muslim di Indonesia akan merayakan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada 13 dan 14 Mei 2021. Salah satu budaya di hari raya Idul Fitri adalah berkumpul dengan sanak saudara dan saling bermaaf-maafan, makanya menjelang hari raya banyak orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman. Hal ini yang disebut mudik. Ada banyak pilihan moda transportasi untuk mudik ke kampung halaman.
Ada yang memilih naik moda transportasi umum, dan ada yang memilih untuk menggunakan kendaraan sendiri baik itu roda empat dan roda dua. Meskipun pada tahun 2021 ini pemerintah melarang masyarakat untuk mudik lebaran, namun ada 5 hal yang perlu dihindari ketika mudik lebaran menggunakan kendaraan roda dua atau motor.
Kalau ingin mudik lebaran aman, nyaman, dan tentram maka 5 hal ini pantang untuk dihindari. Apa saja kelima hal tersebut? Simak laporannya di bawah ini.
Baca juga: 4 MASALAH KLASIK VARIO 150 YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Jangan Membawa Barang Berlebihan
Pada dasarnya motor diciptakan untuk dikendarai dua orang saja, dan meski beberapa motor matic Honda telah dilengkapi dengan bagasi di bagian bawah jok namun bukan berarti pengendara boleh membawa barang seenaknya. Tetap ada kapasitasnya. Kalaupun ingin membawa barang bawaan pun disesuaikan dengan kemampuan, misalnya membawa tas ransel masih dapat dikatakan normal.
Namun sayangnya ketika mudik lebaran banyak pengendara motor yang bawa barang berlebihan, kerap kali sampai membuat riding position tidak nyaman dan rawan kecelakaan karena manuver jadi sulit. Belum lagi berboncengan lebih dari satu orang, bahaya dan melanggar peraturan.
Jika melakukan hal ini maka polisi dapat menindak dengan tilang, tidak enak kan mau mudik lebaran tapi malah ditilang polisi. Oleh karena itu jangan membawa barang terlalu berlebihan.
2. Berkendara Ugal-ugalan Ketika Mudik Lebaran
Kerap kali ketika mudik lebaran pada pengendara harus berkendara dalam jarak jauh dan durasi berjam-jam, jalur yang dilewati pun merupakan jalur antar kota dengan karakter jalan by pass alias jalan lurus tanpa belokan. Banyak para pemudik yang mengendarai motor memanfaatkan kondisi ini untuk kebut-kebutan atau ugal-ugalan untuk mengetes adrenalin dan juga agar bisa cepat sampai ke tujuan.
Padahal hal ini berbahaya sekali, tidak patut dilakukan. Justru ketika berkendara saat mudik lebaran pemudik harus taat dengan aturan dan selalu hati-hati serta jaga jarak dengan kendaraan di sekitarnya. Apalagi jalur-jalur mudik antar kota seperti jalur Pantura kebanyakan didominasi oleh kendaraan berat dan juga kondisi jalannya sulit diprediksi. Bila tidak berhati-hati maka dapat terjadi kecelakaan fatal.
Kalaupun sudah dirasa lelah, ada baiknya pemudik beristirahat sejenak. Setelah dirasa sudah siap dan fit baru melanjutkan perjalanan.
Baca juga: 5 CARA BERKENDARA MOTOR YANG BAIK, NOMOR 5 SEDERHANA TAPI BERGUNA
3. Tidak Menggunakan Perlengkapan Berkendara
Sejatinya ketika berkendara motor, para pengendara haruslah menggunakan perlengkapan keselamatan seperti jaket, sepatu, dan sarung tangan. Diharuskan juga menggunakan celana panjang dengan bahan tebal yang dapat melindungi kulit dari gesekan ketika terjadi kecelakaan. Sayangnya masih banyak orang yang tidak memperhatikan hal ini ketika mudik lebaran. Salah satu yang mencolok adalah tidak tidak menggunakan sarung tangan yang didesain untuk berkendara motor.
Padahal sarung tangan motor biasanya memiliki bahan tebal dan desain khusus untuk melindungi tangan dari sinar matahari dan gesekan benda luar saat kecelakaan. Jadi ketika ingin mudik lebaran dengan motor, gunakan perlengkapan berkendara yang sesuai.
4. Modifikasi Motor
Sebelum berangkat mudik lebaran, motor harus menjalani serangkaian servis perawatan secara keseluruhan dari teknisi motor Honda di bengkel AHASS HTML. Hal ini untuk memastikan kelayakan dan kondisi mesin motor agar mudik lancar jaya tanpa hambatan. Namun faktanya masih banyak pengendara yang alih-alih membawa motornya perawatan ke bengkel AHASS namun malah memodifikasi motornya.
Padahal setiap bagian motor Honda didesain untuk memastikan pengendara mendapatkan riding position yang baik dan mudah saat bermanuver. Desain ini juga biasanya disesuaikan dengan regulasi keselamatan dari pihak berwajib. Memodifikasi atau mengganti bagian motor merupakan tindakan yang dapat membahayakan karena dapat berpengaruh kepada sisi keselamatan.
Belum lagi sanksi hukum yang dapat menjerat pengendara yang memodifikasi motor ketika mudik lebaran.
5. Tidak Menggunakan GPS
GPS atau global positioning system merupakan teknologi yang sangat bermanfaat bagi pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat. Apalagi jika pengendara masih terbilang pemula dan belum mengetahui benar jalur mudik lebaran. Agar mudik nyaman dan lancar maka jangan malu untuk menggunakan GPS, ditambah saat ini GPS sudah bisa digunakan melalui smartphone.
Tapi ingat, gunakan headset ketika menggunakan GPS di ponsel agar setiap arahan bisa langsung terdengar tanpa harus melihat ke layar ponsel.
Baca juga: 5 JAKET MOTOR PRIA YANG WAJIB LO PUNYA KALAU LO BIKERS SEJATI